JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Literasi Digital: “Jangan Terjebak Hoaks di Media Sosial”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Rabu, 7 Februari 2024 melalui platform Zoom meeting. Terdapat empat narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Ibu Shafira Alfarisi Baluail yang merupakan seorang mahasiswa berprestasi 1 nasional sekaligus founder Duta Inspirasi Indonesia, serta Bapak Galuh Raga Paksi, M.Pd yang merupakan seorang dosen di Universitas Indraprasta.
Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari.
Pak Kharis menyampaikan bahwa sekarang kita sudah sadar bahwa hoaks bisa menyesatkan. Oleh karena itu, beliau mengharapkan kita bisa mengonfirmasi setiap informasi yang didapatkan dari media sosial. “Jangan sampai terjadi perbedaan diantara kita dan orang-orang sekitar hanya karena adanya informasi yang menyesatkan”, pesan Pak Kharis sebagai penutup sesi pemaparan materinya.
Seminar dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut, beliau yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju. Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Shafira Alfarisi Baluail. Beliau memberikan beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam menangkal hoaks. Cara yang pertama yaitu berhati-hati terhadap judul informasi yang provokatif, dan pastikan kita membaca keseluruhan informasi sampai habis. Cara kedua yaitu dengan memeriksa alamat situs sumber informasi. Ketiga, yaitu dengan mencermati data dan fakta yang ada dalam informasi yang kita dapatkan. Terakhir, yaitu melawan informasi yang sudah tervalidasi hoaks, dengan memberikan informasi yang lebih tepat. “Perbanyak literasi untuk bisa membentengi diri dari informasi-informasi yang salah, selalu waspada, dan terus upgrade diri”, pesan Shafira sebagai penutup sesinya.
Bapak Galuh Raga Paksi, M.Pd., menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya. Beliau menyebutkan beberapa keterampilan kritis dan analitis yang perlu kita miliki supaya tidak terjebak hoaks di media sosial, seperti mengenal sumber dan menilai kredibilitas sebuah informasi, memverifikasi fakta, menganalisis bias yang ada, mengevaluasi konten multimedia, memperbarui pengetahuan yang kita miliki, serta menjadi pribadi yang bijak di era digital saat ini. Pak Raga juga menjelaskan salah satu cara supaya kita menjadi pribadi yang bijak dalam kehidupan di media sosial yaitu dengan melakukan saring before sharing, “Jaga mulut dan jari kita. Tidak semua informasi harus disebar”, ucap beliau sebagai penutup sesi pemaparan materinya.
Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 150 peserta, terdapat dua pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada puku 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.(Resky P)